Usaha pemulihan ekonomi telah dilakukan Pemerintah setelah mengalami gelombang COVID-19 yang melanda di Indonesia dan beberapa negara tujuan ekspor. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa pandemi Covid-19 telah “memporak-pandakan” penjualan produk barang dan jasa, baik itu di pasar lokal maupun ekspor. Bagaimana pemulihan ekonomi tersebut untuk PT MAYORA INDAH TBK?

PT MAYORA INDAH setelah Pemulihan Ekonomi

PT MAYORA INDAH setelah Pemulihan Ekonomi

PT MAYORA INDAH TBK (MYOR), salah satu Perusahaan FMCG terbesar di Indonesia dengan kehadiran lebih dari 100 negara di dunia, mengeluarkan laporan keuangan Mayora konsolidasi yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir 30 Juni 2021.

Perseroan mencatatkan peningkatan Pendapatan sebagai dampak dari pemulihan ekonomi baik pasar lokal maupun ekspor meskipun ada gelombang kedua COVID-19 di Indonesia dan beberapa negara tujuan ekspor. Pendapatan perusahaan tumbuh 18,7% yoy (year-on-year) menjadi Rp 12,2 Triliun dari Rp 11,1 Triliun.

Bauran produk, Kenaikan bahan baku sebagai dampak dari kenaikan harga komoditas dan kenaikan bahan kemasan menghasilkan Laba Bersih Perusahaan yang stabil menjadi Rp 960 Miliar dibandingkan tahun lalu.

Pendapatan konsolidasi Perseroan sebesar Rp 13,2 triliun pada 1H2021, meningkat 18,7% dari Rp11,1 Triliun yang dilaporkan pada 1H2020.

Pertumbuhan pendapatan tersebut didorong oleh pulihnya kegiatan ekonomi di pasar domestik dan ekspor meskipun ada gelombang kedua wabah Covid-19 di India, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Pasar domestik mencatat pertumbuhan 12% yoy sementara pasar ekspor mencatat pertumbuhan 28,7% yoy.

Laporan keuangan Mayora

Berikut ini laporan keuangan konsolidasi yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir 30 Juni 2021 yang dikeluarkan oleh PT MAYORA INDAH TBK (MYOR).

  • Laba kotor sebesar Rp 3,6 Triliun (+6,3% yoy). Margin laba kotor turun dari 30,5% menjadi 27,3% di 1H21 karena campuran produk, dampak kenaikan bahan baku yang didorong oleh kenaikan harga komoditas dan kenaikan bahan kemasan.
  • Laba operasional mencapai Rp 1,2 triliun di 1H21 (+2,4% yoy) sebagai dampak dari peningkatan penjualan. Perseroan tetap mempertahankan laba usaha meskipun menghadapi fluktuasi harga komoditas dan utilisasi yang lebih rendah sebagai dampak dari berkurangnya hari kerja akibat libur Idul Fitri.
  • Beban bunga dan beban keuangan Rp75,6 Miliar di 1H21 (-11,9% yoy), sebagai akibat dari saldo utang bersih yang lebih rendah selama periode tersebut (dari Rp 880 Miliar di 1H20 menjadi Rp 105 Miliar di 1H21).
  • Keuntungan (kerugian) selisih kurs sebesar Rp 123 Miliar (-2,9% yoy) akibat penguatan rupiah pada 1H21 dibandingkan tahun lalu.
  • Laba bersih sebesar Rp 960 miliar (-0,2% yoy).
  • Kas & setara kas sebesar Rp 3,7 Triliun (+8,5% yoy). Perseroan tetap fokus pada pengelolaan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional

Kedepannya, Mayora akan fokus pada Yang Benar (SKU Kanan, Geografi Kanan, dan Kanal Kanan), menyiapkan penyesuaian harga per gram jika perlu untuk menjaga profitabilitasi, dan lebih selektif dalam kegiatan periklanan & promosi. Berbagai inisiatif dan inovasi strategis yang dilakukan Perseroan akan meningkatkan dominasi di pasar dan kinerja keuangan.

Mayora juga menerima beberapa penghargaan sebagai cerminan Kinerja Perusahaan, antara lain memenangkan ASEAN Business Awards 2020 Kategori : Priority Integration Sector (Agri Based Products) pada November 2020, Indonesia Very good acclaimed Company 2021, Kategori : Fast Moving Consumer Goods.

 

Laporan Keuangan PT MAYORA INDAH setelah Pemulihan Ekonomi

Bagikan:

Kang Andre

Blogger amatir yang mencoba belajar ngeblog dan berbagi pengalaman lewat artikel online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *