Anda yang ingin memiliki asuransi mobil non-konvensional, bisa memilih asuransi mobil syariah untuk melindungi kendaraan kesayangan.
Seperti diketahui, asuransi mobil syariah pada dasarnya memiliki fungsi serupa seperti asuransi mobil konvensional, yaitu melindungi kendaraan dari kerusakan sebagian dan total.
Yang membedakannya asuransi mobil syariah dengan konvensional adalah cara kerjanya. Asuransi mobil syariah ini mengikuti syariat Islam dan diawasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Meski begitu, sama halnya dengan asuransi mobil konvensional, asuransi mobil syariah juga umumnya dipilih berdasarkan dua jenis. Yaitu, asuransi mobil All Risk atau comprehensive dan asuransi Total Loss Only (TLO).
Nah, untuk Anda yang ingin membeli produk asuransi TLO, tentu saja harus mengetahui kategori wilayah asuransi TLO agar sesuai dengan kebutuhan.
Berikut ini adalah tips memilih asuransi syariah terbaik dan daftar pilihan kredit mobil syariah yang bisa Anda ketahui selengkapnya:
Mengenal Lebih Dalam Asuransi Mobil Syariah
Asuransi mobil syariah adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan ganti rugi atas risiko kerugian pada kendaraan yang diasuransikan dengan berlandaskan hukum syariat Islam.
Risiko kerugian yang dimaksud mencakup baret, penyok akibat kecelakaan lalu lintas, bencana alam, kebakaran, banjir, pencurian, hingga kerusuhan.
Secara umum, jenis konvensional dan syariah memiliki pola yang sama. Itu berarti, jika terjadi kerugian, nasabah bisa mengajukan klaim dan biaya perbaikan ditanggung asuransi. Hanya saja konsep atau prinsip pengelolaan dananya yang berbeda.
Beda Asuransi Mobil Syariah dan Konvensional
Perbedaan paling mendasar antara asuransi mobil syariah dan konvensional terletak pada akadnya. Pada asuransi konvensional, prinsip yang digunakan adalah jual beli, yang artinya antara perusahaan asuransi dan nasabah sama-sama mengharapkan keuntungan.
Sementara asuransi mobil syariah menggunakan prinsip ta’awuni atau tolong menolong. Artinya, nasabah memberikan kuasa kepada pihak perusahaan asuransi untuk mengelola dana premi atau tabarru’ menggunakan akad wakalah bil ujrah.
Sebagai imbalannya, perusahaan asuransi selaku pengelola dana tabarru’ akan mendapatkan upah jasa atau ujrah.
Selain itu, dana tabarru’ yang dibayarkan oleh nasabah secara berkala akan digunakan sebagai biaya ganti rugi jika nasabah lainnya mengalami risiko kerugian.
Jadi, dana ganti rugi asuransi didapat dari perputaran dana tabarru’ lainnya. Konsep inilah yang lantas membuat asuransi mobil syariah dinilai sesuai dengan prinsip ta’awuni atau tolong menolong.
Persamaan Asuransi Mobil Syariah dan Konvensional
Setelah tahu perbedaannya, kini saatnya Anda mengetahui juga persamaan asuransi mobil syariah dan konvensional. Pada dasarnya, asuransi mobil syariah dan konvensional memiliki persamaan dalam tiga hal, yaitu soal pelayanan, kontribusi (premi), dan bengkel rekanannya.
Perihal bengkel, sepanjang bengkel tersebut memiliki kemitraan dengan produk asuransi mobil konvensional, maka bengkel tersebut dapat melayani pemegang polis asuransi mobil yang berbasiskan hukum Islam juga.
Jenis Asuransi Mobil Syariah
Sama halnya dengan produk asuransi mobil konvensional, jenis asuransi mobil syariah juga terbagi menjadi dua kategori yang dibedakan berdasarkan luas cakupan manfaatnya:
Asuransi TLO
Asuransi TLO adalah produk yang memberikan ganti rugi atas risiko kerugian total atau hilang dicuri. Nasabah baru dapat mengajukan klaim jika nilai kerusakan lebih dari 75 persen harga kendaraan saat itu, alias mobil tidak bisa digunakan lagi.
Jenis asuransi mobil syariah ini menawarkan premi yang lebih murah ketimbang jenis asuransi lainnya. Karena itu, TLO sangat cocok untuk calon nasabah yang memiliki budget terbatas dan sering meninggalkan mobilnya dalam waktu lama, sehingga rentan menjadi target pencurian.
Asuransi Mobil All Risk
Asuransi mobil All Risk (Comprehensive) memberikan jaminan ganti rugi atas risiko kerusakan ringan hingga parah. Jadi, nasabah bisa mengajukan klaim atas risiko kerugian ringan seperti baret, penyok, hingga total seperti hilang dicuri, kemasukan air, terperosok, dan lain sejenisnya.
Karena jenis asuransi mobil syariah ini menanggung risiko kerugian yang lebih luas, maka preminya pun juga lebih mahal.
Adapun perhitungan premi asuransi mobil syariah sebenarnya sama seperti asuransi mobil konvensional, yaitu berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 6/SEOJK.05/2017 tentang Penetapan Premi atau Kontribusi pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor pada tahun 2017.
Tips Memilih Asuransi Mobil Syariah Terbaik
Dalam memilih asuransi mobil syariah terbaik, kunci utamanya adalah sesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran saat ini. Ada juga beberapa tips memilih asuransi mobil syariah terbaik yang bisa Anda terapkan:
1. Pastikan Pengelolaan Dananya Sesuai Syariat Islam
Tanyakan kepada pihak asuransi, apakah pengelolaan dananya menggunakan prinsip sharing risk atau tolong menolong. Selain itu, nasabah juga memiliki hak untuk mengetahui apakah dana tabarru’ yang disetorkan nasabah diinvestasikan di perusahaan-perusahaan yang sesuai syariat Islam atau tidak.
2. Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Cari tahu apakah perusahaan asuransi yang dipilih telah terdaftar secara resmi dalam Dewan Pengawas Syariah (DPS) selaku instansi resmi lembaga keuangan syariah.
3. Ketahui Kredibilitas Perusahaan asuransi
Cari tahu apakah perusahaan asuransi yang akan dipilih pernah tersandung kasus atau tidak. Selain itu, ketahui juga apakah perusahaan memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pelajari laporan tahunannya yang umumnya tersedia di situs resmi perusahaan untuk mengetahui apakah perusahaan secara finansial sehat atau tidak guna mengurangi kemungkinan gagal bayar.
4. Pilih Jenis All Risk atau TLO
Untuk nasabah yang berdomisili di kota yang padat atau banyak jalanan rusak, sebaiknya pilih jenis asuransi mobil syariah all risk. Sebab, mobil lebih berisiko mengalami kerugian lecet. Sementara TLO cocok untuk nasabah yang berdomisili rawan kriminalitas seperti pencurian mobil.
5. Bandingkan Harga Premi Asuransi Mobil Syariah
Sebelum memutuskan membeli polis asuransi mobil syariah, sebaiknya bandingkan terlebih dahulu harga premi serta manfaat pertanggungan dari beberapa perusahaan asuransi syariah di Indonesia.
6. Memiliki Bengkel Rekanan yang Luas
Agar proses klaim dapat berjalan praktis, sebaiknya pilih perusahaan asuransi yang memiliki bengkel rekanan luas. Dengan begitu, jika terjadi kerugian nasabah bisa langsung mengunjungi bengkel rekanan dengan mudah.
Tips Memilih Asuransi Mobil Syariah Terbaik